1/02/2018

Resensi Film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017)


Amarah akan selalu mengundang amarah lainnya. Pesan sederhana itu coba diangkat oleh Martin McDonagh lewat Three Billboards Outside Ebbing, Missouri. Kental akan sindiran sosial dan kegilaan Amerika Serikat khas Donald Trump, film yang dibintangi oleh Frances McDormand, Woody Harrelson dan Peter Dinklage itu memang pantas mendapat berbagai nominasi Golden Globe dan Screen Actor Guild Awards 2018 berkat kejelian McDonagh dan akting para pemerannya.

Mildred Hayes (Frances McDormand) berusaha menarik perhatian dari Kepolisian Kota Ebbing karena kasus pemerkosaan putrinya yang tak kunjung menemui titik terang hingga memaksanya untuk menyewa tiga papan iklan berukuran besar di perbatasan kota. Sheriff Bill Wiloughby (Woody Harrelson) mendengar kabar tersebut dan membuat batinnya tertekan. Para personel kepolisian lainnya juga memperparah situasi tersebut karena ketidakcakapannya dalam melakukan investigasi. Salah satu dari mereka adalah Opsir Jackson Dixon (Sam Rockwell) yang temperamental dan sering terlibat kasus penganiayaan warga kulit hitam. Seisi kota memanas pasca dipasangnya tiga papan iklan tersebut dan membuat situasi semakin tak terkendali.


Jika dilihat sekilas dari sinopsis di atas, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri mirip dengan film-film drama tentang ibu yang kehilangan buah hatinya. Namun, secara keseluruhan, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri adalah film komedi yang dengan jitu menertawakan ironi kehidupan para tokohnya. Mildred Hayes bukanlah perempuan yang mudah mengangis akibat kemalangan hidupnya, Hayes adalah perempuan keras kepala yang seolah tak peduli dengan lingkungannya. Tengok bagaimana Hayes menyulut emosi orang-orang terhormat seperti pendeta dan kepala polisi dan membuat warga satu kota benci kepadanya. Karakter yang kuat diiringi adegan unik seperti saat Hayes berbincang dengan Dixon di ruang interogasi atau ketika Wiloughby bercengkrama dengan putrinya saat piknik menambah kelucuan khas film bergenre komedi gelap.


Frances McDormand menampilkan kualitas terbaiknya sebagai orang tua tunggal yang depresi namun tetap keras kepala. Sorot matanya yang tajam namun menyimpan kesedihan sukses membuat penonton bersimpati padanya. Wiloughby yang bijaksana dan dekat dengan keluarganya diperankan dengan apik oleh Woody Harrelson. Meski sering memerankan tokoh yang jiwanya tertekan seperti dalam War for the Planet of the Apes dan The Hunger Games, Harrelson mampu memberikan pembeda dengan aktingnya di film-film terdahulunya melalui gestur dan ekspresi yang sangat tepat dalam menggambarkan suasana hati dari Wiloughby. Apresiasi paling tinggi patut diberikan pada Sam Rockwell. Kebodohan dan kecerobohan Dixon benar-benar dijiwai dengan sangat dalam oleh Rockwell. Cara Dixon berjalan, berbicara dengan rekan kerjanya sampai ocehan-ocehannya di bar sanggup mengocok perut sekaligus mengajak penonton untuk merenungi kehidupan.

Three Billboards Outside Ebbing, Missouri bisa dibilang sebagai salah satu film komedi terbaik tahun 2017. Tidak hanya mampu memancing tawa dari penonton, penggambaran kondisi sosial Amerika Serikat beserta kekacauannya adalah kekuatan utama film yang juga ditulis oleh Martin Mcdonagh ini. Kritik terhadap sistem pemerintah dan masyarakat yang semakin membenci satu sama lain juga diselipkan dengan rapi oleh McDonagh. Pesan moral yang disampaikan juga sangat mudah dicerna dan tidak dipaksakan. Nominasi Oscar 2018 sangat pantas disematkan untuk Three Billboards Outside Ebbing, Missouri.




Share: 

0 komentar:

Posting Komentar