Mana yang lebih buruk, seorang ayah yang meninggalkan
keluarganya dan selingkuh dengan perempuan lain, atau seorang laki-laki nakal
sekaligus suami yang menjerumuskan istrinya? Bagi saya, keduanya sama-sama
buruk. Kedua individu itulah yang membuat Amy Winehouse masuk ke dalam
lingkaran setan berupa obat-obatan terlarang dan minuman keras hingga
menjadikannya sosok wanita depresi semi cabe-cabean.
Amy Winehouse tidak lahir dari keluarga ideal dan penuh
kedamaian. Ayahnya, Mitchell Winehouse, berselingkuh dari ibu Amy ketika ia
masih kecil dan jarang berada di dekat anak-istrinya. Pada usia belasan tahun,
Amy sempat ketergantungan obat penenang. Mantan suaminya, Blake Fielder, pernah
menginap di lembaga permasyarakatan. Amy juga pernah direhabilitasi akibat
ketergantungan narkotika. Di samping berita negatif yang sering menerpa, Amy
Winehouse sangat sukses lewat musik soul,
jazz, dan RnB. Lima Grammy Awards tahun 2008 untuk album Back to Black membuktikan kehebatan Amy di bidang musik. Hingga
kematiannya pada 23 Juli 2011, Amy Winehouse akan selalu dikenang berkat
talentanya sebagai musisi dan masalah hidup yang sangat fenomenal.
Penonton diajak meresapi kehidupan sang bintang melalui
video dan foto-foto Amy Winehouse sejak kecil sampai akhir hayatnya. Video Amy
ketika berusia 14 tahun sedang menyanyi ditemani sahabatnya, Juliette Ashby
benar-benar memukau karena sisi lain dari Amy Winehouse ada di dalam video itu.
Seorang Amy Winehouse yang periang, aktif, murah senyum, dan tidak terlihat
muram. Suara Amy juga terdengar unik dan amat merdu. Tidak seperti suara saya.
Saya yakin, orang tuli yang mendengar saya menyanyi pasti langsung menutup
telinganya dengan kapas super tebal.
Kehidupan cintanya dengan beberapa lelaki yang
(kelihatannya) sama-sama nakal dan tidak tahu diri menimbulkan rasa penasaran.
Seberapa parahnya mereka hingga seorang Amy Winehouse menjadi sangat liar dan
tak terurus seperti bulu kaki saya.? Apakah mereka sebegitu nakalnya hingga Amy
kecanduan narkotika dan minuman keras? Semua terjawab dalam durasi 123 menit.
Beberapa kekasih Amy memang tidak banyak dibahas, namun itu tidak banyak
mempengaruhi keutuhan film. Jika saja Amy masih hidup, Saya akan menyuruhnya untuk
mendengarkan lagu “Mirasantika” karya Rhoma Irama karena lagu itu membuat
sebagian kecil orang bertobat, sebagian besarnya masih terus mabuk-mabukan.
Asif Kapadia sebagai sutradara mampu menggiring penonton
untuk tetap mengikuti kisah hidup Amy sekaligus menanamkan simpati pada
dirinya. Kesundalan Amy bukan karena sifat dasarnya, itu adalah buah dari lingkungan
kurang kondusif dalam keluarga serta orang-orang terdekatnya. Asif Kapadia
seolah berteriak lantang melalui rekaman suara para saksi hidup agar publik tidak
langsung menghakimi sosok Amy dan terus-menerus memberi stigma negatif. Di
balik pribadi yang terlihat liar, Amy hanya wanita biasa yang bisa sedih, marah
dan kecewa. Jiwanya rapuh karena lingkungan negatif menyeret Amy ke tingkat
yang paling dalam dan publisitas berlebihan memperparah keadaan tersebut. Semoga
karya-karya Amy dapat menginspirasi banyak orang, dan semoga Rhoma Irama
menghasilkan karya yang lebih berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar