Deadpool mencatatkan
keuntungan yang luar biasa sejak penayangan perdananya pada 8 Februari 2016 di
Paris. Sampai tanggal 24 Maret 2016, Deadpool
meraih total pemasukan sebesar USD 735,6 juta dari budget yang “hanya” USD 58 juta. Promosi unik, ketampanan Ryan
Reynolds, serta komiknya yang sangat dicintai oleh para penggemar merupakan
beberapa faktor yang membuat Deadpool begitu
sukses secara finansial. Bagaimana dengan kualitas filmnya?
Wade Winston Wilson (Ryan Reynolds) terjebak dalam keterpurukan
akibat penyakit kanker yang dia derita. Vanessa (Morena Baccarin), kekasih
Wilson, yakin jika sang pacar akan
segera sembuh. Wilson pun menerima tawaran dari orang yang tak dikenal demi
kesembuhannya. Namun, ia tak bisa sembuh dengan mudah karena orang yang
membantu Wilson, Francis alias Ajax (Ed Skrein), memiliki niat buruk yang
berakibat fatal bagi Wilson. Kulit di sekujur tubuhnya rusak dan wajahnya
menjadi buruk rupa. Wilson bertekad membalaskan dendamnya pada Ajax lewat
identitas barunya sebagai Deadpool.
Tidak seperti kisah-kisah manusia super lainnya (kecuali
Mario Teguh) yang menonjolkan sifat heroik, aksi pemberantasan kejahatan dan
kostum-kostum ketat yang menampilkan otot yang terlampau besar, Deadpool lebih berfokus pada kehidupan seorang
pria yang hancur dan usaha untuk membangun kembali hidupnya. Wilson alias
Deadpool bahkan menyebut dirinya sebagai manusia super yang bukan pahlawan.
Deadpool memang seorang pria biasa dengan kekuatan super yang memakai jam
tangan bergambar tokoh kartun Adventure
Time. Dia juga tidak pernah membayar taksi yang ditumpanginya. Wilson juga
tetap tergoda saat melihat wanita cantik seperti Vanessa. Berbeda dengan Batman
dan Superman ketika bertemu Wonder Woman tetap tidak tergoda dengan kecantikan dirinya. Mungkin Batman dan Superman bukan lelaki
normal.
Alur maju-mundur yang dibangun oleh Tim Miller pada debut
penyutradaraannya ini cukup efektif dalam penghantaran karakter. Penonton awam
tidak merasa asing dengan karakter Deadpool karena plot yang banyak diisi oleh
pengenalan karakter dan kehidupan Wilson sebelum bertransformasi menjadi Deadpool.
Namun, ada kekurangan yang sedikit mengganggu cerita. Kekurangan itu adalah
kisah cinta Wilson dan Vanessa. Mereka berdua hanya digambarkan sebagai
sepasang kekasih yang dimabuk cinta berbalut nafsu, bukan pasangan yang saling
mencintai karena perasaan yang tulus. Pasangan Wilson-Vanessa tidak terlihat
sebagai pasangan sehidup-semati seperti Habibie dan Ainun. Wilson dan Vanessa lebih mirip dengan Risty Tagor dan Stuart
Collins yang bercerai terlalu cepat, secepat membeli nasi padang di rumah makan
minang.
Terlepas dari berbagai kekurangannya, Deadpool termasuk salah satu film yang wajib ditonton bagi
penggemar pahlawan super dan sahabat-sahabat super yang setiap minggunya
menonton acara motivasi dari pria berkaca mata tanpa rambut di kepala. Keseruan
adegan-adegan laga sukses dikombinasikan dengan komedi dan drama yang cukup
menghibur. Meski begitu, ada beberapa jenis orang yang tidak dianjurkan untuk
menonton Deadpool. Pertama, orang
(atau jomlo) yang mudah baper. Karena Wilson dan Vanessa beberapa kali
melakukan kegiatan romantis yang berpotensi mengakibatkan baper berkepanjangan
bagi penderita baper akut atau lelaki jomlo. Kedua, orang yang sedang diare.
Karena beristirahat di atas tempat tidur jauh lebih baik daripada menonton film
yang dipenuhi darah bercucuran, tangan yang diamputasi, serta isi kepala yang
berhamburan.