1/05/2017

Resensi Film The Accountant (2016)


Setelah Batman vs Superman: Dawn of Justice, Ben Affleck hanya muncul di layar lebar sebagai cameo dalam Suicide Squad. The Accountant merupakan film kedua Affleck di tahun 2016 yang menampilkan dirinya sebagai tokoh utama. Bintang-bintang Hollywood seperti Anna Kendrick, J.K. Simmons dan Jeffrey Tambor turut serta dalam jajaran cast The Accountant. Kebintangan dan kualitas akting Ben Affleck serta aktor dan aktris populer yang terlibat dalam produksi film menjadikan The Accountant film thriller yang mencatat keuntungan besar dengan pemasukan USD 146 juta dari bujet USD 44 Juta.

Christian Wolff (Ben Affleck) merupakan seorang akuntan organisasi-organisasi kriminal tingkat tinggi yang mengidap autisme. Sebuah perusahaan teknologi meminta bantuan Wolff untuk megaudit keuangan mereka. Dalam perusahaan tersebut, Wolff bertemu akuntan perusahaan, Dana Cummings (Anna Kendrick). Dalam proses audit, nyawa orang-orang di sekitar Wolff terancam. Di sisi lain, agen pemerintah menginvestigasi keberadaan Wolff.


Tidak banyak hal berbeda yang ditawarkan oleh The Accountant dalam genre crime thriller. Selain autisme Christian Wolff, sebagian besar alur dan visualisasi film sudah jamak ditemui pada genre serupa. Penonton cukup sulit untuk terikat dalam cerita yang dipaparkan sepanjang 127 menit film berjalan. Plotnya seolah saling tindih tanpa ada yang menonjol. Kisah cinta antara Wolff dan Cummings kurang sukses menggali emosi penonton. Investigasi agen pemerintah yang diperankan oleh J.K. Simmons terkesan hanya sebagai pelengkap dan berlalu begitu saja. Pembunuhan yang dilakukan sekelompok kriminal misterius lebih mirip adegan pada film-film Steven Seagal beberapa tahun terakhir yang dipenuhi omong kosong tanpa makna dan ancaman-ancaman yang tidak menakutkan sama sekali, sama seperti ancaman UU ITE yang lembek dan kurang bertaji bagi para relawan media sosial calon kepala daerah yang membenci Islam.

Satu-satunya kesan baik yang membekas dari The Accountant  adalah akting Ben Affleck yang total memerankan pria autis yang amat detail, ahli bela diri dan menembak. Cara makan, menyetir, bahkan cara dia memejamkan mata sangat sesuai dengan kondisi autisme di dunia nyata. Saat dia bergulat dengan para pembunuh bayaran, saya teringat karakter Batman yang diperankannya. Ben Affleck di The Accountant adalah Batman dalam versi autis. Jika The Accountant diproduksi sekuelnya, mungkin  dia akan bertarung dengan Superman dan judulnya adalah The Accountant vs Superman: The Worst Movie Ever. Kualitas akting Ben Affleck memang sangat mumpuni. Berbeda dengan tersangka penodaan agama yang aktingnya terlihat dibuat-buat dan lebih buruk dari akting jajaran cast Anak Jalanan, Tukang Bubur Naik Haji, dan Anak Jalanan Naik Haji.



Ben Affleck kembali merilis film yang disutradarainya pada 25 Desember 2016 berjudul Live By Night. Semoga Ben Affleck dapat mengukir awal yang manis di tahun 2017, dan semoga para pemimpin yang suka bicara pedas, sering mengumbar air mata buaya dan pura-pura tidak bersalah bisa dihukum seberat-beratnya.


Share: 

0 komentar:

Posting Komentar