Jika saya sebelumnya menulis resensi dari Master of None langsung dalam satu season penuh, kali ini saya akan mencoba
menulis resensi serial TV per episode. Serial yang saya pilih juga tidak
sembarangan. American Crime, serial
antologi pilihan saya, diganjar 10 nominasi Primetime
Emmy Awards dan memenangi satu di antaranya. Golden Globe Awards 2016 menjadi ajang kejayaannya dengan tiga nominasi.
Semua nominasi di atas adalah nominasi musim pertamanya. Karena season pertama yang menakjubkan dan
membuat hati saya berdegup kencang sambil bergoyang dumang, saya putuskan untuk
meresensi tiap episode pada musim kedua.
Episode One
Episode pertama diawali dengan suara telpon seorang wanita.
“911, apa keluhan Anda?” “Saya tersedak batu akik.” “Maaf, kami tidak menerima
poles akik.” “Saya tersedak, bukan mau poles akik” “Kami juga tidak menerima
bedak untuk akik.” “Saya TERSEDAK!” Lalu keluarlah batu akik dari mulut wanita
itu. Batu akik tersebut lantas berubah menjadi siluman batu akik. Beberapa
kalimat yang saya tulis tadi bukan sinopsis asli episode pertama American Crime. Itu sebenarnya sinopsis
film TV di stasiun yang suka menayangkan film laga tak jelas dan hanya
mengandalkan ketampanan sang aktor dengan diselingi animasi naga yang lebih
jelek dari gambaran anak SD.
American Crime dimulai dengan laporan telepon kepada 911 mengenai pemerkosaan. Ternyata itu adalah suara dari Anne Blaine (Lili Taylor), ibu dari Taylor Blaine (Connor Jessup), korban dari pemerkosaan tersebut. Sebelumnya Anne telah melaporkan kejadian ini pada Leslie Graham, tante-tante kepala sekolah yang diperankan oleh Felicity Huffman. Merasa tak puas dengan tanggapan tante kepala sekolah, Anne melaporkan pemerkosaan terhadap anaknya ke polisi. Pelaporan itu terjadi akibat foto-foto tidak senonoh Taylor yang tersebar di media sosial.
Selain peristiwa yang dialami Taylor, pelatih tim basket sekolah, Dan Sullivan (Timothy Hutton) sedang cemas karena putrinya yang bertindak bagaikan cabe-cabean kelas kakap. Sebagai episode pembuka, penonton bisa ikut terhanyut dalam gejolak emosi karakter-karakternya tanpa harus susah payah menerka jalan cerita. Karakter dan cerita terlihat sangat menyatu dan hampir tanpa celah. Walau ada beberapa adegan yang terlalu bertele-tele, salah satunya ketika Kevin, salah satu anggota tim basket sekolah, bermesraan dengan kekasihnya. Saya rasa itu hanya membuang-buang durasi dan membuat penonton kurang nyaman. Apalagi penonton jomblo seperti saya.
Episode Two
Taylor diperiksa oleh petugas medis. Anne mendatangi seorang
detektif. Sama seperti tante kepala sekolah, tanggapan sang detektif tak bisa
menyenangkan hati Anne. Dia langsung mencari cara lain untuk menegakkan
keadilan bagi anaknya. Di sisi lain, Leslie Graham, tante-tante merangkap
kepala sekolah, menggosok giginya.
Dalam episode ini, beberapa karakter mulai terlihat peranannya. Ibu Kevin dan Eric Tanner, wakil kapten tim basket, adalah beberapa di antaranya. Ibu Kevin digambarkan sebagai sosok pengatur berpengaruh. Saat hampir mencelakai orang karena kelalaian mengemudi, dia malah memfoto nomor polisi si korban dan melaporkannya hanya karena si korban marah padanya.
Episode kedua sedikit lebih kompleks dari episode
sebelumnya, namun intensitas cerita dan emosi karakter masih terjaga. Salah
satu aspek yang paling saya suka pada serial ini adalah sudut pengambilan
gambar, dan episode ini merupakan yang terbaik untuk aspek tersebut. Ekspresi
marah Taylor, kegelisahan ibunya, sampai adegan gosok gigi Leslie dapat terekam
dengan indah. Lagi-lagi, episode ini membuat para jomblo kesal karena perlakuan
Kevin yang membelanjakan USD 900 untuk kekasihnya. Kalau saja saya memiliki
uang sebanyak itu, saya akan menampar wajah Kevin dengan uang saya.
Lam kenal gan,
BalasHapuswaa...nonton AC juga nih...lumayan bikin ngilu nih subjeknya season 2 ^^ male-rapping,,
Regina King tambah keren aja disini, bitchy2 gimana...beda banget ama season kemaren. Emmy lagi nih kayanya...tapi kayanya bakal head-to-head ama Sarah Paulson di AC(S)-nya Ryan Murphy
si Felicity Huffman, karakter kepseknya masih mirip2 yg season 1, semoga sih berkembang lagi episod 4 keatas
Salam kenal juga.
HapusRegina King emang keren banget di sini, Sarah Paulson juga potensial jadi pesaing lewat ACS. Felicity Huffman karakternya emang mirip, tapi di season 2 dia kelihatan lebih seger.
Iya Felicity ga tertekan amat disini, orang gak kehilangan siapa2, hihi
HapusAhh..ternyata Taylor yg belok ^^
*Oia gan,, link agan uda ane pasang ya.....
Iya gan, kasihan ibunya. Udah susah-susah ngebela, ternyata anaknya yang belok.
BalasHapusLinknya juga udah ane pasang gan....