5/18/2017

Resensi Film Get Out (2017)


Kehidupan masyarakat kulit hitam masih menjadi tema yang seksi untuk diangkat ke dalam karya layar lebar. Moonlight dan Fences adalah contoh kisah orang kulit hitam yang sukses menembus nominasi Oscar 2017. Moonlight bahkan dinobatkan sebagai film terbaik di ajang tersebut. Masih banyak karya tentang individu kulit hitam lainnya yang populer di tahun 2017. Get Out salah satunya. Disutradarai oleh Jordan Peele, salah satu komedian kulit hitam yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir berkat program sketsa komedi televisi yang dibintanginya bersama Keegan- Michael Key. “Hanya” menghabiskan bujet USD 4,5 juta, Get Out meraup USD 194,9 juta hingga bulan Mei 2017. Pemasukan sebanyak itu menahbiskan namanya pada sejarah perfilman Holllywood sebagai film debut dengan skenario original berpenghasilan terbesar, mengalahkan rekor 18 tahun yang dipegang The Blair Witch Project.

Chris Washington (Daniel Kaluuya), mengunjungi rumah calon mertuanya bersama sang kekasih, Rose Armitage (Allison Williams). Keluarga Armitage mempekerjakan dua orang kulit hitam berperilaku aneh, Georgina (Betty Gabriel) dan Walter (Marcus Henderson). Chris memiliki firasat buruk terhadap apa yang terjadi dalam keluarga Armitage. Ia berusaha mencari tahu tentang keluarga tersebut dibantu oleh sahabatnya yang konyol, Rod Williams (Lil Rel Howery).


Tidak banyak film komedi horror yang sukses memadukan ketegangan dan kejenakaan. Get Out termasuk salah satu yang amat baik dalam menampilkan keduanya. Dialog-dialog cerdas namun menggelitik seperti “My dad is not racist, he would vote for Obama if he can run again as a president.” Atau “They are going to use you as a sex slave!” mewarnai 103 menit film tersebut. Kelucuan yang timbul juga tidak dipaksakan seperti kebanyakan film komedi horror. Daniel Kaluuya juga sukses memerankan tokoh Chris yang cerdas dan jeli. Wajah Kaluuya sebagai Chris cukup mirip dengan wajah pria yang mencari pasangan di Tinder namun selalu gagal karena tidak ada wanita yang menyukai wajah sang lelaki.

Get Out mengangkat isu perbedaan dengan cara yang unik. Hampir semua karakter kulit putih yang muncul tidak seperti orang rasis kebanyakan dan membenci orang kulit hitam seperti jamur membenci Kalpanax atau seperti para pendukung calon gubernur yang gagal move on sehingga terus-menerus menyalahkan umat islam yang religius dan menganggap mereka adalah biang kegagalan sang calon gubernur gila. Sebagian besar dari mereka malah memuji orang-orang kulit hitam dan menganggap orang-orang kulit hitam sebagai makhluk yang sedang hits dan kuat. Namun, di balik pujian itu, mereka tidak peduli dengan perasaan orang-orang kulit hitam.

Get Out sangat cocok ditonton bersama pasangan. Apalagi bagi pasangan yang akan bertemu calon mertua masing-masing. Lebih baik lagi jika para pasangan yang menonton mau mengajak orang-orang jomblo untuk ikut menikmati karya Jordan Peele itu. Karena sebagian besar makhluk jomblo kurang mendapat hiburan kecuali ada yang mau membantu menghiburnya.



Jordan Peele benar-benar sukses mengeksplorasi komedi dalam horror dan isu rasisme yang sedang hangat-hangatnya. Peele berpotensi menjadi sutradara kulit hitam berprestasi namun tetap populer, kehebatannya bahkan bisa menandingi F.Gary Gray atau Spike Lee yang sudah malang melintang selama puluhan tahun di industri film. Saking lamanya menjadi sutradara,  wajah Spike Lee kini terlihat seperti kertas skenario kusut.

Share: 

0 komentar:

Posting Komentar