Episode Three
Nama Kevin disebut dalam berita mengenai kasus pelecehan
seksual yang menimpa Taylor. Polisi semakin intensif menyelidiki kasus
tersebut. Dan Sullivan berusaha mencari solusi dibantu istrinya, Steph
Sullivan. Episode ketiga memberikan alternatif jalan cerita dengan semakin
bervariasinya tokoh yang muncul. Seperti Elvis Nolasco sebagai Chris Dixon,
kepala sekolah negeri tempat kekasih Taylor bersekolah dan karakter Eric Tanner
yang lebih digali walau belum cukup dalam. Sedikitnya adegan yang menampilkan
kegelisahan Taylor membuat reaksinya sebagai korban kurang diekspos dan
meninggalkan rasa mengganjal bagi penonton.
Seperti biasa, sinematografi American Crime bisa dibilang sangat indah dibandingkan
serial-serial TV yang lain. Namun, Episode
Three tidak terlalu menonjolkan keindahan itu. Meski tidak seindah episode
sebelumnya, American Crime masih
berada di jalur yang benar dan masih layak ditunggu kelanjutannya. Selain itu,
kaum jomlo* lebih dihargai pada episode ini dengan tiadanya adegan-adegan
percintaan yang berlebih. Sebagai jomlo, saya sangat mengapresiasi usaha serial
karya John Ridley ini. Semoga program TV lainnya bisa ikut serta dalam
menghormati dan menghargai kaum jomlo, terutama jomlo ngenes.
Episode Four
Polisi telah mendapatkan hasil dari pemeriksaan barang
bukti. Kebenaran mulai terkuak. Dan Sullivan merasa terpukul akibat kebohongan
seluruh anggota tim basket. Leslie Graham berkencan dengan kekasihnya. Taylor
pindah ke sekolah negeri. Kepingan-kepingan cerita di atas dirangkai dengan
sangat indah lewat sudut pengambilan gambar, ekspresi masing-masing karakter
dan dialog-dialog kuat diiringi sedikit sentilan untuk masyarakat luas.
Saya tak bisa melupakan adegan saat Leslie Graham menghabiskan
waktu bersama kekasihnya. Amarah meluap dalam diri saya. Bagaimana bisa seorang
kepala sekolah bermesraan saat sekolahnya sedang dirundung masalah pelik? Kalau
saja saya murid dari Leland, nama sekolah tempat Leslie bekerja, saya akan
memecat kepala sekolah saya dan menggantinya dengan perempuan yang lebih baik,
berpengalaman, tidak banyak pacaran, dan yang paling utama, harus cantik agar
para siswanya betah. Selain itu, kepala sekolah wajib menggratiskan kantin
sekolah, karena kantin adalah penguras uang saku siswa nomor dua setelah pulsa.
Bahkan, kalau bisa, sekolah memberi pulsa gratis untuk siswanya.
Kritik sosial yang disampaikan oleh Episode Four amat mengena namun tidak menyakitkan. Penonton merasa
terikat dengan ceritanya sehingga kebenaran sekaligus kritik yang diselipkan
lebih mudah dicerna. Bagi saya, Episode
Four jauh lebih baik dari episode pendahulunya di American Crime musim kedua. Semoga episode-episode selanjutnya dapat
mempertahankan kualitas itu, dan semoga sistem pendidikan di seluruh penjuru
dunia lebih melek akan kebutuhan siswanya. Terutama kebutuhan pulsa dan akses
internet untuk foto alay.
*) Jomlo menurut KBBI artinya "gadis tua" dan kini maknanya bergeser menjadi "orang yang tak kunjung punya pasangan"
0 komentar:
Posting Komentar