1/19/2016

Resensi American Crime Season 2 Episode 1&2


Jika saya sebelumnya menulis resensi dari Master of None langsung dalam satu season penuh, kali ini saya akan mencoba menulis resensi serial TV per episode. Serial yang saya pilih juga tidak sembarangan. American Crime, serial antologi pilihan saya, diganjar 10 nominasi Primetime Emmy Awards dan memenangi satu di antaranya. Golden Globe Awards 2016 menjadi ajang kejayaannya dengan tiga nominasi. Semua nominasi di atas adalah nominasi musim pertamanya. Karena season pertama yang menakjubkan dan membuat hati saya berdegup kencang sambil bergoyang dumang, saya putuskan untuk meresensi tiap episode pada musim kedua.

Episode One

Episode pertama diawali dengan suara telpon seorang wanita. “911, apa keluhan Anda?” “Saya tersedak batu akik.” “Maaf, kami tidak menerima poles akik.” “Saya tersedak, bukan mau poles akik” “Kami juga tidak menerima bedak untuk akik.” “Saya TERSEDAK!” Lalu keluarlah batu akik dari mulut wanita itu. Batu akik tersebut lantas berubah menjadi siluman batu akik. Beberapa kalimat yang saya tulis tadi bukan sinopsis asli episode pertama American Crime. Itu sebenarnya sinopsis film TV di stasiun yang suka menayangkan film laga tak jelas dan hanya mengandalkan ketampanan sang aktor dengan diselingi animasi naga yang lebih jelek dari gambaran anak SD.

American Crime dimulai dengan laporan telepon kepada 911 mengenai pemerkosaan. Ternyata itu adalah suara dari Anne Blaine (Lili Taylor), ibu dari Taylor Blaine (Connor Jessup), korban dari pemerkosaan tersebut. Sebelumnya Anne telah melaporkan kejadian ini pada Leslie Graham, tante-tante kepala sekolah yang diperankan oleh Felicity Huffman. Merasa tak puas dengan tanggapan tante kepala sekolah, Anne melaporkan pemerkosaan terhadap anaknya ke polisi. Pelaporan itu terjadi akibat foto-foto tidak senonoh Taylor yang tersebar di media sosial.

Selain peristiwa yang dialami Taylor, pelatih tim basket sekolah, Dan Sullivan (Timothy Hutton) sedang cemas karena putrinya yang bertindak bagaikan cabe-cabean kelas kakap. Sebagai episode pembuka, penonton bisa ikut terhanyut dalam gejolak emosi karakter-karakternya tanpa harus susah payah menerka jalan cerita. Karakter dan cerita terlihat sangat menyatu dan hampir tanpa celah. Walau ada beberapa adegan yang terlalu bertele-tele, salah satunya ketika Kevin, salah satu anggota tim basket sekolah, bermesraan dengan kekasihnya. Saya rasa itu hanya membuang-buang durasi dan membuat penonton kurang nyaman. Apalagi penonton jomblo seperti saya.


Episode Two

Taylor diperiksa oleh petugas medis. Anne mendatangi seorang detektif. Sama seperti tante kepala sekolah, tanggapan sang detektif tak bisa menyenangkan hati Anne. Dia langsung mencari cara lain untuk menegakkan keadilan bagi anaknya. Di sisi lain, Leslie Graham, tante-tante merangkap kepala sekolah, menggosok giginya.

Dalam episode ini, beberapa karakter mulai terlihat peranannya. Ibu Kevin dan Eric Tanner, wakil kapten tim basket, adalah beberapa di antaranya. Ibu Kevin digambarkan sebagai sosok pengatur berpengaruh. Saat hampir mencelakai orang karena kelalaian mengemudi, dia malah memfoto nomor polisi si korban dan melaporkannya hanya karena si korban marah padanya.

Episode kedua sedikit lebih kompleks dari episode sebelumnya, namun intensitas cerita dan emosi karakter masih terjaga. Salah satu aspek yang paling saya suka pada serial ini adalah sudut pengambilan gambar, dan episode ini merupakan yang terbaik untuk aspek tersebut. Ekspresi marah Taylor, kegelisahan ibunya, sampai adegan gosok gigi Leslie dapat terekam dengan indah. Lagi-lagi, episode ini membuat para jomblo kesal karena perlakuan Kevin yang membelanjakan USD 900 untuk kekasihnya. Kalau saja saya memiliki uang sebanyak itu, saya akan menampar wajah Kevin dengan uang saya.

Share: 

4 komentar:

  1. Lam kenal gan,
    waa...nonton AC juga nih...lumayan bikin ngilu nih subjeknya season 2 ^^ male-rapping,,

    Regina King tambah keren aja disini, bitchy2 gimana...beda banget ama season kemaren. Emmy lagi nih kayanya...tapi kayanya bakal head-to-head ama Sarah Paulson di AC(S)-nya Ryan Murphy

    si Felicity Huffman, karakter kepseknya masih mirip2 yg season 1, semoga sih berkembang lagi episod 4 keatas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga.
      Regina King emang keren banget di sini, Sarah Paulson juga potensial jadi pesaing lewat ACS. Felicity Huffman karakternya emang mirip, tapi di season 2 dia kelihatan lebih seger.

      Hapus
    2. Iya Felicity ga tertekan amat disini, orang gak kehilangan siapa2, hihi
      Ahh..ternyata Taylor yg belok ^^

      *Oia gan,, link agan uda ane pasang ya.....

      Hapus
  2. Iya gan, kasihan ibunya. Udah susah-susah ngebela, ternyata anaknya yang belok.

    Linknya juga udah ane pasang gan....

    BalasHapus